Desa Tlaga

Desa Tlaga

Selasa, 25 Januari 2011

Ciplukan, Buah Mungil Cegah Kanker

Jakarta - Siapa yang menyangka kalau buah mungil ini begitu besar manfaatnya. Rasanya yang manis segar dengan warna merah kekuningan yang cantik cukup menggoda. Tidak hanya enak dimakan langsung, tapi juga berkhasiat untuk kesehatan lho! Penasaran?


Di beberapa daerah, tanaman yang satu ini sangat populer. Biasa ditemukan di area persawahan ataupun ladang. Tanaman ini termasuk tanaman liar yang mudah sekali dijumpai. Pohon ciplukan namanya. Tanaman ini memiliki buah yang berwarna merah ataupun kuning jika sudah matang.



Bentuk buah ciplukan ini bulat-bulat dengan dibungkus dengan kelopak daun berwarna hijau. Tanaman ciplukan tidak besar, maksimal tinggi tanaman ini hanya sekitar 30 cm saja. Di beberapa pasar tradisional di pulau Jawa, buah ciplukan di jual seperti layaknya buah-buahan pada umumnya. Rasanya manis-manis asam segar. Kalau digigit, air buahnya langsung keluar dan terasa sangat enak.



Tanaman yang bernama latin Physallisa angulata L memiliki efek sitotoksik dan mampu menekan laju pertumbuhan sel kanker. Menurut beberapa peneliti ciplukan mengandung senyawa yang bisa menjadi antikanker. Ekstrak tanaman cilukan diduga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, leukimia, dan juga kanker paru-paru.



Di Jakarta, tidak hanya buah ciplukan saja yang dijual dalam kondisi kering. Tapi juga daun dan juga batang tanaman ini diduga bisa membantu menurunkan gula darah.


 (detikfood)

Kamis, 20 Januari 2011

Brug Kalipasang, rampung

Akhirnya jembatan yang menghubungkan antara Tlaga atas dan Tlaga bawah rampung pembangunannya. Karena berada pada jalur yang rawan longsor, dimana bagian atas adalah bukit, dan dibawahnya adalah lembah yang ada sungai mengalir maka dibangunlah talut di sepanjang jembatan agar lebih kuat.

Saat ini perlintasan di jalur utama ini kembali normal dan nyaman, tetapi harus tetap waspada karena jembatan tersebut tepat berada pada tikungan tajam, dan kalau hujan kondisi jalan yang licin. Kalau malam hanya ada cahaya temaram dari lampu yang disediakan warga yang dengan suka rela memberi penerangan dari setrum listrik dari rumahnya.