JAKARTA (Bisnis.com): Perum Perhutani akan menaikkan upah penyadap getah pinus Rp250 per kilogram dan membeli langsung ke penyadap untuk meningkatkan kesejahteraan petani komoditas potensial itu. “Kami sudah mengajukan RKAP perubahan kepada Kementerian BUMN. Kami harap RKAP perubahan yang kami ajukan bisa mendapat persetujuan pada bulan ini,” ujar Direktur Utama Perhutani Upik Rosalina Wasrin, hari ini.
Upaya menaikkan upah para penyadap getah pinus itu, katanya, telah dituangkan ke dalam bagian dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)–Perubahan. Upah yang berlaku saat ini sebesar Rp2.050 per kg.
“Kenaikan upah tersebut diharapkan bisa menjadi insentif dan memacu penyadap untuk meningkatkan produksi getah pinus,” katanya.
Getah pinus adalah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan gondorukem dan terpentin, yang merupakan salah satu komoditas hasil hutan bukan kayu andalan Perhutani. Tiap tahun Perhutani bisa memproduksi 60.000 - 80.000 ton gondorukem yang seluruhnya ditujukan bagi pasar ekspor.
Volume produksi gondorukem Indonesia yang diperdagangkan setiap tahun sekitar 60.000 ton, yang terdiri dari 80% untuk ekspor dan 20% lagi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Indonesia menjadi negara produsen terbesar ketiga setelah China dan Brasil, yang memberikan kontribusi 8% lebih terhadap produksi gondorukem dunia.
Potensi hutan pinus Indonesia sebenarnya hampir setara dengan Cina, namun volume produksinya jauh di bawah negara itu. Di Indonesia, produk gondorukem hampir seluruhnya berasal dari hutan pinus di Jawa. Areal hutan pinus di Jawa yang diperuntukkan sebagai penghasil getah pada awalnya seluas 476.000 hektare (ha), dan yang benar-benar ditumbuhi pohon pinus sekitar 208.834 ha. Namun, tanaman pinus yang disadap untuk diambil getahnya baru sekitar 145.000 ha.
Dari luasan tersebut rata-rata dapat dihasilkan getah pinus sekitar 85.000 ton/tahun, dan dari getah itu diperoleh gondorukem sekitar 60.000 ton dan terpentin 12.000 ton.
Sementara itu China, sebagai negara produsen gondorukem terbesar didunia, memiliki potensi produksi getah pinus luar biasa, dengan luas hutan pinus untuk disadap mencapai 1 juta ha.(er)
sumber: perumperhutani.com |
sudah saatnya kesejahteraan petani ditingkatkan.. ah, tidak ..seharusnya dari dulu...
BalasHapusSeharusnya memang begitu, maka dengan sendirinya para petani penggarap akan terpacu untuk meningkatkan produksinya dan makin giat menjaga hutan pinus agar terus rimbun...
BalasHapus