Minimnya sarana perpustakaan di sebuah kampung, khususon di kampung Tlaga, mendorong anak-anak mengoptimalkan kegiatan membaca di perpustakaan sekolah. Beberapa anak lainnya yang tidak begitu menyukai kegiatan membaca akan terbengkalai karena tidak ada sarana untuk merangsang kesukaan terhadap membaca buku.
Baru-baru ini ada informasi bahwa beberapa siswa sekolah dasar belum mendapatkan buku pelajaran dari sekolahan karena terbatasnya buku yang baku dari BOS dengan materi dan penerbit yang sudah ditentukan. Kalau pada tahun ajaran sebelumnya ada pembagian buku untuk dipinjamkan dan kemudian boleh digandakan/photo kopi, untuk saat ini beberapa siswa mengeluhkan tidak adanya lagi kemudahan tersebut. Paling hanya dipinjamkan saat pelajaran tengah berlangsung dan segera dikumpulkan ketika pelajaran tersebut usai.
Saya sudah minta klarifikasi dari rekan-rekan yang berprofesi sebagai guru, memang dapat diketahui bahwa terkadang meskipun sudah ada prosedur yang sudah ditetapkan mengenai buku pelajaran SD, dilapangan bisa saja terjadi sesuai dengan kebijakan wali kelas masing-masing.
Dengan tulisan ini, kami semua para orang tua murid berharap kepada kepala sekolah di Tlaga agar memberikan perhatian khusus akan situasi tersebut. Lain dari pada itu, pengadaan taman bacaan yang nyaman dan judul buku yang bervariasi tentu akan membuka pintu pengetahuan bagi generasi anak penerus masa depan.
Bayangkan saja, dari hal kecil yang dilakukan saat ini untuk anak didik kita, 20 tahun kemudian bisa jadi akan muncul menteri atau bahkan presiden dari dusun terpencil ini.
hu nus, kan?
Baru-baru ini ada informasi bahwa beberapa siswa sekolah dasar belum mendapatkan buku pelajaran dari sekolahan karena terbatasnya buku yang baku dari BOS dengan materi dan penerbit yang sudah ditentukan. Kalau pada tahun ajaran sebelumnya ada pembagian buku untuk dipinjamkan dan kemudian boleh digandakan/photo kopi, untuk saat ini beberapa siswa mengeluhkan tidak adanya lagi kemudahan tersebut. Paling hanya dipinjamkan saat pelajaran tengah berlangsung dan segera dikumpulkan ketika pelajaran tersebut usai.
Saya sudah minta klarifikasi dari rekan-rekan yang berprofesi sebagai guru, memang dapat diketahui bahwa terkadang meskipun sudah ada prosedur yang sudah ditetapkan mengenai buku pelajaran SD, dilapangan bisa saja terjadi sesuai dengan kebijakan wali kelas masing-masing.
Dengan tulisan ini, kami semua para orang tua murid berharap kepada kepala sekolah di Tlaga agar memberikan perhatian khusus akan situasi tersebut. Lain dari pada itu, pengadaan taman bacaan yang nyaman dan judul buku yang bervariasi tentu akan membuka pintu pengetahuan bagi generasi anak penerus masa depan.
Bayangkan saja, dari hal kecil yang dilakukan saat ini untuk anak didik kita, 20 tahun kemudian bisa jadi akan muncul menteri atau bahkan presiden dari dusun terpencil ini.
hu nus, kan?