foto:google |
1. Sriping
Terbuat dari pisang segar, baik mentah atau masak dari pohonnya dan digoreng hingga kering dan dikemas terpisah. Sriping dari pisang segar berwaran kuning keemasan rasa gurih dan asin, untuk yang pisang masak, akan berwarna coklat kehitaman, tanpa gula tapi berasa manis alami.
2. Kripik
Aneka kripik terbuat dari: Talas, melinjo, singkong
3. Semayi
Makanan khas ini terbuat dari kelapa muda yang diberi bumbu rempah dan teri kecil atau udang rebon, saat ini sangat jarang menemukan panganan ini.
5. Cabuk
Masih terbuat dari sari kelapa yang dibuat minyak, dan sisa santan/klendo dibuat makanan yang lezat sebagai cemilan atau lauk. Makanan ini juga sudah mulai langka ditemukan.
6. Bintul
Terbuat dari parutan singkong diolah dan dibumbui sedemikian rupa lalu ditaburi butiran kedelai hitam lalu dikukus, setelah matang dipotong-potong dadu dan disajikan selagi hangat sebagai teman minum teh di sore hari.
Dari beberapa kekhasan tersebut, yang menggeliatkan roda ekonomi masyarakat sementara ini dari sriping pisang dan kripik talas, yang mana bahan bakunya dari petani wilayah Tlaga. Kemasan kripik dijual ditingkat pedagang dengan harga Rp. 1.500,- per bungkus. Pemasaran dilakukan setiap hari pasar oleh para pedagang atau dipasarkan langsung dari toko dan warung setempat. Tingkat permintaan terhadap kripik tersebut tergolong tinggi hingga beberapa pengrajin makanan itu kewalahan. Saya salah satu penikmat sriping yang rasa gurih dan asin, tapi yang manispun bisa habis 1 bungkus, karena ketika mengudap makanan ini susah untuk berhenti. Setiap kali mudik, tidak lupa membawanya sebagai oleh-oleh untuk teman-teman di tempat kerja sebagai ajang promosi kekhasan Tlaga.
Suatu saat ingin memboyong camilan ini ke toko-toko yang tersebar di Jakarta, tentu dengan kemasan yang berbeda, ada logonya, ada informasi nutrisi, tanggal pembuatan dan tentu saja merk dan asal makanan.
Yang tertarik sebagai agent sriping dan kripik, silahkan drop komen di bawah ini.
enak memang sriping itu, cuma tau ga kemana larinya kulit pisangnya?
BalasHapusKulit pisang lari ke kandang wedus, sebagai makanan organik bagi kambing piaraan. Tidak ada yang sia-sia dari kulit pisang maupun sampah organik. Peduli lingkungan alias keep green world sudah dicanangkan dari nenek moyang sebenarnya. Terima kasih
BalasHapus