Desa Tlaga

Desa Tlaga

Rabu, 04 Agustus 2010

Sejangkau Siar

Menikmati siaran radio dari stasiun lokal dengan bahasa pengantar khas nGguumelaran, terasa sekali sensasinya. Banyolan dan cara berkomunikasi dengan pendengar sungguh membuat saya terhibur. Dan pasti bukan cuma saya yang terhibur dengan siaran radio FM dari kota kecamatan Gumelar ini, selain pembawaanya yang membumi, lagu-lagu yang disuguhkan juga ringan dan sesuai dengan kondisi kedaerahan.
Pengiklan di radio tersebut sudah mulai beragam, dari toko kelontong hingga meubel bahkan hingga penyedia sarana hajatan. Bila ada iklan yang harus pakai model, tentu saja menggunakan bahasa Jawa Gumelaran. Mendengarkan bagi saya memang lebih terasa khasiatnya dari pada menonton. Maka ketika ada frekuensi FM yang dipakai oleh para tim kreatif muda dari Gumelar beberapa tahun yang lalu, saya sering menikmati di sela-sela santai di rumah bersama keluarga. Dewasa ini tontonan di televisi sangat sedikit yang memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan anak-anak pada khususnya.
Radio, di manapun tempatnya selalu menjadi kenangan tersendiri bagi para pendengarnya. Selain itu seringkali menjadi inspirasi bagi para muda untuk lebih menghargai informasi melalui radio, sekaligus sebagai sarana untuk melatih sebagai pendengar yang baik.
Dearah Tlaga sangat baik dalam hal menerima gelombang siaran radio Hiba FM ini, dan warga masyarakat sering berkoresponden baik melalui sms maupun kartu atensi yang dijual di warung-warung terdekat.
Mimpi saya pun terwujud oleh orang lain yang lebih dulu punya kesempatan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar